Di bulan Juni 2023, pihak Pertamina berencana mengeluarkan produk BBM terbaru berjenis Bioetanol. Produk ini adalah campuran Pertamax dengan nabati Etanol sebagai upaya mengurangi karbon emisi dan memulai transisi energi. Menurut kabarnya, BBM ini akan tersedia dengan harga lebih tinggi dari Pertamax. Tapi apa keunggulan BBM terbaru ini?
Biaya Dan Teknologi Produksi Bioetanol Relatif Rendah
Meski akan dibanderol dengan harga yang lebih tinggi dari Pertamax, tapi tidak bisa dipungkiri jika Bioetanol bisa menjadi solusi masalah emisi karbon. Hal ini karena biaya dan dan teknologi yang digunakan pun relatif rendah. Bahkan masyarakat awam pun bisa membuat alat untuk pembuatan bioetanol. Alhasil, bisa juga diproduksi oleh UMKM dan industri rumah tangga.
Sumber Bioetanol Bisa Dibudidayakan
Berkaitan dengan kemudahan pembuatan dan teknologi, bahan utama dari BBM ini pun cukup mudah dibudidayakan. Pada dasarnya, bahan nabati yang dimaksud untuk campuran Pertamax adalah bahan hasil tanam. Seperti tebu, singkong, jagung, hingga buah buahan. Alhasil, akan lebih mudah diproduksi, dibudidayakan, dan digunakan untuk masa depan.
Mengurangi Emisi Karbon
Dengan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dan beralih pada nabati, maka bisa mengurangi emisi CO2. Hal inilah yang menjadi tujuan utama penerapan Bioetanol. Dari pengurangan emisi karbon, maka efek global warming pun bisa diatasi meski secara perlahan. Bahkan terdapat pula sektor berkaitan bahan bakar ramah lingkungan yang jadi nilai plus tersendiri.
Komponen Lebih Bersih
Bioetanol Pertamina disebutkan mampu memberikan pembakaran yang lebih sempurna di dalam mesin. Alhasil, pembakaran ini mengurangi residu dari knalpot. Campuran RON 95 (Pertamax) dan 5% etanol juga dapat meningkatkan efisiensi mesin sebanyak 10,9% dan menghemat konsumsi bahan bakar sebanyak 15.8% (penelitian Yos Nofendri, 2018), dibanding dengan penggunaan BBM Pertalite.
Peningkatan kebutuhan bahan bakar justru meningkatkan kekhawatiran akan peningkatan emisi karbon dan pemanasan global. Disinilah, penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan menjadi salah satu solusinya. Bioetanol pun layak untuk dipertimbangkan. Semoga saja hasil dari pengeluaran bahan bakar baru ini akan menunjukkan hasil yang positif.