Dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu, banyak negara menghadapi tantangan besar dalam menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonomi mereka. Indonesia tidak terkecuali. Namun, Presiden Republik Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat dan kokoh dalam menghadapi gejolak global. Hal ini menjadi pesan penting yang disampaikan kepada masyarakat untuk menumbuhkan optimisme dan memperkuat kepercayaan terhadap arah kebijakan ekonomi nasional.
Kondisi Global dan Respons Indonesia

Gejolak Ekonomi Dunia
Perekonomian global tengah menghadapi berbagai tekanan seperti ketegangan geopolitik, inflasi tinggi, perubahan iklim, dan disrupsi teknologi. Negara-negara besar mengalami perlambatan pertumbuhan, yang pada gilirannya mempengaruhi negara berkembang termasuk Indonesia.
Posisi Indonesia di Tengah Ketidakpastian
Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia memiliki daya tahan ekonomi yang baik. Lembaga pemeringkat internasional seperti Moody’s menyebut bahwa ekonomi Indonesia tetap resilien karena kredibilitas kebijakan moneter dan fiskal yang terjaga serta dukungan dari konsumsi domestik dan ekspor komoditas.
Kebijakan Ekonomi Strategis Pemerintahan Prabowo
Penerapan Ekonomi Pancasila
Dalam pidatonya di beberapa kesempatan, Prabowo menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Ekonomi Pancasila ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Ekonomi Pancasila dianggap mampu mengakomodasi pertumbuhan yang adil dan merata dengan pendekatan humanis dan kerakyatan.
Fokus pada Keadilan Sosial
Ekonomi Pancasila bukan hanya wacana, tetapi menjadi prinsip utama dalam kebijakan fiskal dan pembangunan. Fokus diarahkan pada keadilan sosial, pemerataan infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput.
Penguatan Penerimaan Negara
Instruksi Kenaikan Rasio Pajak
Presiden Prabowo secara langsung meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk meningkatkan rasio pajak nasional. Rasio pajak Indonesia yang masih tergolong rendah dibandingkan negara-negara ASEAN menjadi perhatian serius. Dengan meningkatnya penerimaan negara dari sektor pajak, program pembangunan dapat dibiayai dengan lebih baik tanpa membebani utang negara.
Efisiensi dan Digitalisasi Pajak
Untuk mendukung target peningkatan penerimaan, pemerintah juga mendorong digitalisasi sistem perpajakan, transparansi fiskal, dan optimalisasi pengawasan melalui big data dan artificial intelligence.
Danantara: Pilar Baru Investasi Nasional

Peluncuran Resmi dan Fungsi Strategis
Pada Februari 2025, Prabowo meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai instrumen baru pengelolaan dana dan aset strategis negara. Danantara bertujuan untuk memperkuat investasi langsung dalam sektor produktif sekaligus menjadi alternatif pembiayaan pembangunan non-utang.
Arah dan Tujuan
Danantara diposisikan untuk mendorong pembangunan ekonomi jangka panjang dengan skema investasi yang dikelola secara profesional dan akuntabel. Badan ini akan menjadi jembatan antara potensi domestik dan modal asing.
Stabilitas Pasar dan Reaksi terhadap IHSG
Peristiwa Jatuhnya IHSG
Pada Maret 2025, IHSG sempat anjlok hingga 6% dan mengakibatkan penghentian sementara perdagangan (trading halt). Meskipun mengejutkan, pasar berhasil pulih dalam waktu singkat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia merespons cepat dengan memberikan pernyataan penenang dan menjamin bahwa kondisi ekonomi makro Indonesia tetap solid.
Resiliensi Pasar Keuangan
Pemulihan IHSG dalam waktu kurang dari 48 jam menjadi bukti bahwa pasar keuangan Indonesia saat ini memiliki ketahanan yang jauh lebih baik dibanding masa-masa krisis sebelumnya, termasuk saat pandemi COVID-19.
Optimisme Presiden terhadap Masa Depan Ekonomi

Pandangan Prabowo
Dalam berbagai kesempatan, Prabowo menyampaikan optimisme tinggi terhadap masa depan ekonoomi Indonesia. Ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia memiliki semua potensi untuk menjadi kekuatan ekonoomi besar dunia, terutama jika semua pihak bekerja sama membangun kepercayaan dan stabilitas nasional.
Komitmen terhadap Pemerintahan Efektif
Presiden Prabowo juga berkomitmen menjalankan pemerintahan yang bersih, efisien, dan tegas dalam menegakkan hukum ekonoomi. Hal ini untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak hanya berdampak jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan.
Kesimpulan: Menatap Masa Depan Ekonomi dengan Keyakinan
Fundamental ekonoomi Indonesia tetap kuat berkat kebijakan strategis yang diterapkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto. Penerapan nilai-nilai Ekonoomi Pancasila, optimalisasi penerimaan negara, pembentukan Danantara, serta respon cepat terhadap dinamika pasar menjadi indikator bahwa negara ini berada di jalur yang benar. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Indonesia diyakini mampu tumbuh lebih stabil dan inklusif, bahkan di tengah ketidakpastian global.