Begitu boomingnya, Seblak menjadi salah satu hidangan khas Sunda yang gampang banget ditemukan di pasaran. Baik itu dijual oleh pedagang kaki lima, restoran, sampai branding artis pun ada yang menjual seblak. Tapi sebenarnya, apa ciri khas seblak yang asli? Seperti apa sejarahnya kok sampai makanan nyeleneh ini pamor? Simak ulasan berikut.
Seperti apa ciri khasnya?
Jika dilihat, ciri khas dari makanan berkuah nyemek ini memang cukup unik. Menurut warga lokal, makanan ini sebenarnya punya ciri khas berkuah pedas dengan berbagai isian. Mulai dari mie, tom yum, sup, sampai, kerupuk. Kerupuk itulah yang jadi ciri khas utamanya.
Uniknya, kerupuk yang digunakan bukan yang matang dan sudah mekar. Tapi kerupuk yang direbus dengan kuah pedasnya. Tidak sembarang kerupuk juga. Lebih tepatnya, kerupuk orange yang menjadi bagian dari topping atau isian dari seblak. Rasa kerupuk yang direbus memberi sensasi kenyal, lembek, dan kriuk.
Tidak hanya itu, ciri khas yang paling kuat ada di kuahnya. Bahan cikur atau kencur dari Sunda jadi suatu bahan yang tidak bisa ditinggalkan. Belum lagi dengan sensasi pedas hangat di dalamnya. Kombinasi kencur yang pahit, pedas, dan hangat merupakan khas seblak yang bisa dikatakan berbeda dari makanan sejenis lainnya.
Sejarah Seblak dan artinya
Seblak sebenarnya diambil dari kata Nyeblak, yang artinya mengagetkan. Jika dikaitkan dengan konteks rasa dan isinya, masih ada kaitannya karena rasa pedasnya bikin kaget. Bahkan, ada juga yang menyebutkan kalau asal mula namanya adalah dari kata nyegak atau berarti menyengat. Sudah jelas kalau relevansinya dikaitkan dengan rasanya yang pedas.
Lantas bagaimana dengan ciri khas Seblak berupa kerupuk? Ternyata ada cerita yang menyebutkan makanan jadul bernama kerupuk leor atau kerupuk lemas. Makanan tersebut sudah ada sejak jaman kemerdekaan. Bisa jadi, makanan tersebut yang menjadi cikal bakal seblak. Tapi Seblak bukan makanan legendaris Sunda. Sebaliknya, makanan ini adalah hasil kreativitas warga yang mulai populer di tahun 2000an.
Ternyata, makanan merakyat yang satu ini memang punya cerita yang panjang. Ciri khasnya yang dikenal dengan rasa pedas dan menghangatkan membuatnya ramai di pasaran. Kesan bahan yang beragam dan bervariasi juga bisa lebih mudah mencapai pasar. Jadi, tidak heran jika banyak yang suka. Kalau kamu bagaimana? Suka yang mana?